Tuesday 16 April 2013

Customer Service Orientation, Integrity, Skill, Ability and Knowledge


Definisi:



Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.


Indikator Perilaku:

1. Memahami dan mengenali perilaku sesuai kode etik

-Mengikuti kode etik profesi dan perusahaan. 
-Jujur dalam menggunakan dan mengelola sumber daya di dalam lingkup atau otoritasnya. 
-Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan itu tidak melanggar kode etik. 


2. Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (values) dan keyakinannya

-Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan keyakinan. 
-Berbicara tentang ketidaketisan meskipun hal itu akan menyakiti kolega atau teman dekat. 
-Jujur dalam berhubungan dengan klien. 


3. Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk melakukan itu

-Secara terbuka mengakui telah melakukan kesalahan. 
-Berterus terang walaupun dapat merusak hubungan baik. 


4. Bertindak berdasarkan nilai (values) walaupun ada resiko atau biaya yang cukup besar

-Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan. 
-Bersedia untuk mundur atau menarik produk/jasa karena praktek bisnis yang tidak etis. 
-Menentang orang-orang yang mempunyai kekuasaan demi menegakkan nilai (values). 





Gue sadar semasa sekolah dan sesekali ketika ujian, gue memiliki keinginan untuk membuat teman gue menyadari dan melihat gue agar gue dapat bertanya mengenai soal yang gue tidak mengerti, terutama ketika ujian.

Untungnya, tidak pernah berhasil dan gue menerima nilai yang memang gue peroleh dengan kejujuran dan hasil belajar gue. 


Sebagai mahasiswi Psikologi, gue sadar banyak bahaya jika gue tidak memiliki integritas yang tinggi, terutama mengenai menyontek. Menyontek adalah hal yang gue rasa berhubungan dengan bagaimana sebenarnya kemampuan, pengetahuan serta kelak akan bagaimana ketika menghadapi klien.

Gue akan sangat terusik jika ada yang bertanya mengenai jawaban ketika ujian, gue akan segera memeriksa nomor yang dimaksudkan oleh yang bertanya, tidak untuk memberi jawaban, akan tetapi pastilah gue menjadi kesal karena seringkali jawaban yang 'kebetulan' melintas pasti berbeda dengan jawaban gue.

Gue masih memerlukan banyak cara untuk teguh pada pendirian, agar tidak segan melaporkan jika melihat ada yang menyontek, terutama jika melihat ada orang yang menyontek dengan alat komunikasi ataupun kertas yang disisipkan!

Bertanggungjawablah terhadap hasil ujian Anda, bukan berusaha dengan jalan pintas. Tidak mungkin kan, ketika berhadapan dengan klien, Anda menyodorkan nilai Anda ketika klien hendak bercerita? 

Source: 9gag


Post ini gue buat bukan untuk menyindir ataupun hal lain yang mungkin menjadi penyebab, hanya sekedar menjadi catatan agar tetap teguh pada hati nurani untuk diri sendiri serta klien nantinya.


No comments: