Kode Etik Psikologi itu sebenarnya hanya masalah hati nurani, demikian perkataan Pak Sandi selaku dosen Kode Etik Psikologi. Sebagai seorang calon Psikolog, seharusnya kita mulai belajar untuk tidak mencela sesama rekan kita. Mendengar perkataan beliau, gue tiba-tiba teringat, mengenai seseorang yang kurang puas dengan perlakuan kelompok gue ke dia, seseorang tersebut berkata, "Yang begitu tuh pengen jadi Psikolog? Konsultasi dulu! Dasar anti sosial! Tidak cocok kuliah jurusan Psikologi, cocoknya jadi pasien saja!"
Oh, okay,
Mungkin memang salah kami karena kami hanya menghubungi via blackberry messenger? Kami harus mengirimkan short message service setiap hari agar ia tidak lupa akan tanggungjawabnya. Mungkin begitu keinginannya?
Never mind, kejadian ini sudah berlalu cukup lama dan gue tidak berniat menjelaskan lebih lanjut perihal orang ini. Gue juga tidak ingin merespon perkataannya, tidak menaruh dendam dan tidak ingin mencela orang yang bersikap demikian, gue harus paham setiap orang memiliki 'ciri khas' masing-masing. Tapi gue berharap agar ia memperdalam Kode Etik sebagai calon Psikolog. Sayang loh, sudah mengambil mata kuliahnya serta sudah lulus mata kuliahnya pula akan tetapi bersikap demikian terhadap sesama 'calon' serta bisa mendiagnosa secara sembarangan.
Refleksi: Gue harap gue tidak melakukan hal yang sama dan berusaha lebih mengerti kepribadian dan topeng yang ditunjukkan orang lain.
No comments:
Post a Comment